Kebiasaan mengisap jempol dilakukan hampir 80 persen balita. Anak yang mengisap jempol biasanya sebagai upaya menenangkan diri. Tapi hati-hati anak yang suka mengisap jempol terlalu lama bisa merusak giginya.
Bagi orangtua baru mungkin akan sedikit bersyukur, karena bayi akan berhenti menangis jika mulutnya mengisap jempol. Tapi tanpa disadari hal ini akan menjadi suatu kebiasaan hingga anak tersebut dewasa nanti.
Diperkirakan sekitar 80 persen bayi dan anak-anak suka menghisap jempol pada saat-saat tertentu. Mengisap jempol merupakan refleks normal yang terjadi pada anak-anak untuk menenangkan dirinya saat mengalami stres, yang pada intinya anak-anak tersebut mencari kenyaman dan rasa aman. Tidak sedikit anak-anak yang bisa mengatasi hal ini, namun ada juga yang tidak.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, ada dua faktor yang dapat mengindikasikan apakah mengisap jempol dapat merusak gigi atau tidak, yaitu faktor usia dan intensitasnya. Sebaiknya kebiasaan tersebut harus sudah bisa ditangani saat waktu tumbuhnya gigi permanen tiba yaitu sekitar usia 6 tahun.
Saat gigi susu sudah berganti dengan gigi permanen, potensi terjadinya kerusakan akan semakin besar sehingga bisa saja membutuhkan bantuan dokter gigi. Kerusakan yang ditimbulkan bisa berupa penyelarasan gigi yang tidak normal (malocclusion) serta kerusakan struktur langit-langit mulut. Ketika mengisap jempol akan membuat jempol mendorong gigi atas sehingga menjadi sedikit menjauh dari gigi yang lainnya, selain itu juga bisa menyebabkan anak menjadi cadel.
Intensitas mengisap jempol akan mempengaruhi tingkat kerusakan, jika intensitasnya kuat maka bisa menyebabkan kerusakan gigi yang permanen. Umumnya anak-anak ini melakukan hal tersebut pada saat lelah atau bosan.
Para ahli menyarankan sebaiknya memberikan dukungan positif pada anak-anak untuk tidak mengisap jempol, dan jangan memberikan dukungan negatif karena akan meningkatkan stres dan eksistensi anak tersebut untuk tetap mengisap. Serta dibutuhkan kesabaran dan waktu yang relatif tidak singkat.
Untuk membantu mengatasi anak yang mengisap jempol diperlukan terapi seperti memberikan sarung tangan kecil pada jari-jarinya terutama saat malam hari. Jika anak mengisap jempo karena cemas atau stres, berilah hiburan atau pelukan yang bisa memberikan rasa nyaman bagi anak.
Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8159889
Bagi orangtua baru mungkin akan sedikit bersyukur, karena bayi akan berhenti menangis jika mulutnya mengisap jempol. Tapi tanpa disadari hal ini akan menjadi suatu kebiasaan hingga anak tersebut dewasa nanti.
Diperkirakan sekitar 80 persen bayi dan anak-anak suka menghisap jempol pada saat-saat tertentu. Mengisap jempol merupakan refleks normal yang terjadi pada anak-anak untuk menenangkan dirinya saat mengalami stres, yang pada intinya anak-anak tersebut mencari kenyaman dan rasa aman. Tidak sedikit anak-anak yang bisa mengatasi hal ini, namun ada juga yang tidak.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, ada dua faktor yang dapat mengindikasikan apakah mengisap jempol dapat merusak gigi atau tidak, yaitu faktor usia dan intensitasnya. Sebaiknya kebiasaan tersebut harus sudah bisa ditangani saat waktu tumbuhnya gigi permanen tiba yaitu sekitar usia 6 tahun.
Saat gigi susu sudah berganti dengan gigi permanen, potensi terjadinya kerusakan akan semakin besar sehingga bisa saja membutuhkan bantuan dokter gigi. Kerusakan yang ditimbulkan bisa berupa penyelarasan gigi yang tidak normal (malocclusion) serta kerusakan struktur langit-langit mulut. Ketika mengisap jempol akan membuat jempol mendorong gigi atas sehingga menjadi sedikit menjauh dari gigi yang lainnya, selain itu juga bisa menyebabkan anak menjadi cadel.
Intensitas mengisap jempol akan mempengaruhi tingkat kerusakan, jika intensitasnya kuat maka bisa menyebabkan kerusakan gigi yang permanen. Umumnya anak-anak ini melakukan hal tersebut pada saat lelah atau bosan.
Para ahli menyarankan sebaiknya memberikan dukungan positif pada anak-anak untuk tidak mengisap jempol, dan jangan memberikan dukungan negatif karena akan meningkatkan stres dan eksistensi anak tersebut untuk tetap mengisap. Serta dibutuhkan kesabaran dan waktu yang relatif tidak singkat.
Untuk membantu mengatasi anak yang mengisap jempol diperlukan terapi seperti memberikan sarung tangan kecil pada jari-jarinya terutama saat malam hari. Jika anak mengisap jempo karena cemas atau stres, berilah hiburan atau pelukan yang bisa memberikan rasa nyaman bagi anak.
Sumber:
No comments:
Post a Comment